Sekolah Pramugari/a Pentingkah ?

Untuk para kalian FA wannabe, pernah gak sih terbesit di benak kalian ingin sekolah pramugari ? 

Tergiur sama foto-foto dan janji manis yang ada di beranda kalian ? 

Ngomongnya pada sopan, baik, sepertinya memang bakal di bimbing sampai kita dapet pekerjaan.

Kalau kamu mikirnya begitu, aku juga DULU, 

tapi Big wrong baby, they are just want your money ! 

Ngomongnya sih mereka sudah bekerja sama perusahan ini itu tapi itu Cuma omong kosong.

Aku gak tahu sekolah lain bagaimana, tapi setauku mereka itu mirip-mirip, sama ajaa. 

Kalau kata aku sih, itu bukan sekolah atau kuliah, menurut aku sih itu lebih ke kursus. 

Kalau kalian memang mau kuliah atau sekolah, mending kalian beneran kuliah atau sekolah dengan jurusan parawisata, perhotelan, tataboga atau apapun yang kalian suka, karena jurusan kepramugarian itu gak ada honey. Harganya sama, tapi hasilnya beda. Kamu harus tahu, jurusan apapun kamu, kamu bisa kok jadi pramugari.

Bukannya ngelarang sih, dapet pengalaman itu bagus, cuman kalau hanya merugikan diri sendiri, terlebih orang tua kamu, kan kasihan juga. Kita mau jadi pramugari itu untuk kerja dapat penghasilan, bukan untnuk menghamburkan uang, iyakan ? 

Kalau memang pengen punya pengalaman, kamu bisa kok melamar pekerjaan tidak tetap jadi customer service, resepsionis, kerja di bagian perhotelan dan lain sebagainya,

Mau kursus ? Bisa kok, kamu bisa kursus bahasa inggris, jepang, korea, mandarin, kursus tata boga, komputer, design  apapun yang bakalan jadi penunjang kamu di kemudian hari kalau ingin mendaftar pekerjaan. 

Masih tetep mau sekolah pramugari ? Silahkan. 

Kamu bisa cantumin semua pengalaman yang kamu punya itu di Curriculum Vitae (CV) kalian. 

Jangan hanya terpaku dalam 1 wadah saja ya, Dunia ini luas dan banyak banget pengalaman yang bisa kita ambil, apalagi sekarang kita sudah di permudah dengan tekhnologi. Buka google ! Cari semua informasi yang dapat kamu ambil, cari refrensi dari berbagai media sosial. 

Jadi sebelum kamu memang bener-bener pengen sekolah pramugari, coba deh, searching atau tanya-tanya ke orang-orang dulu, Biar kamu gak bingung sebelum mengambil langkah.

Semangat ya.

30 Juni 20'

China, sebelum corona menyerang. 

Kemarin

Hai

Apa kabarmu  ?

Bali hari ini mulai beraktivitas kembali ya, Mulai ramai di isi tiap-tiap jiwa yang akan menjalankan jalannya, tak takut akan keadaan sekarang.

Apa kamu juga begitu ? 

Apakah kamu kembali bekerja Di kantormu dengan pemandangan yang kau suka ?

Aku berangan, dan menduga-duga

Apa yang akan kau lakukan hari ini.

Apakah sibuk seperti kemarin ?

Apakah masih bingung seperti kemarin ? Apakah ada beberapa orang yang membuatmu kesal hingga kau ingin berhenti ? 

...

Maaf,

aku banyak bertanya. 

Hanya saja, hari ini tak seperti kemarin.

Hari ini aku tak bisa bertanya padamu seperti kemarin. 

Hari ini tak akan kau jawab, karena tentu saja, hari ini bukanlah kemarin. 

Karena kesalahan yang aku buat mungkin membungkam dan memuakkan dirimu di hari ini. 

Apakah sudah terlambat ?

Apakah sudah fatal ?

Apakah lukanya terlalu dalam ?

Apakah kau baik-baik saja ?

Maaf, 

aku kembali bertanya.

Harusnya aku tahu, karena aku yang menorehkan luka di hatimu. 

Tapi sungguh, aku tak pernah menyangka bahwa kalimat yang keluar dari mulutku akan sangat fatal menyakitimu, 

aku minta maaf rindu, 

terkadang aku tak mengerti yang aku ucapkan.

Tak ku sangka, hari ini aku benar-benar sudah kehilangan dirimu. 

Menyadari bahwa kemarin kau masih merindukan dan mencintaiku, 

Memberiku beberapa kalimat canda yang tentu saja tak bisa aku tawakan.

Kemarin, begitu indah kecuali di bagian diriku merusaknya.

Rindu, apakah kau merindukannya juga ? 

Aku... 

setengah mati merindukanmu. 

Aku tahu, tangisan tak akan menggetarkan hatimu, 

Aku tahu, sudah tidak ada jalan untuk kembali seperti yang kau katakan. 

Tapi apakah kau tidak memikirkan aku atau memori barang sedetikpun ?

karena hari ini adalah hari yang sibuk ? 

........

Tidak,

aku sadar hari ini bukanlah kemarin. 

Sekali lagi rindu, entah ini sudah ku katakan hingga beribu kali dan mungkin kau suda bosan mendengarnya,

aku hanya ingin mengiba sebuah maaf darimu.

Myraan, 4 Juni 20'

Dariku, untuk sebuah rindu yang tertinggal di kota Bali.